BAB II
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Setiap negara memiliki sistem
perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya
sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi komunisme
biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut
paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis. Ada juga
negara yang menggabungkan kedua sistem di atas atau yang biasa disebut sistem
campuran. Tetapi, ada sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem
ekonomi Islam. Yang menganut sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di
dunia.
Sistem-sistem ekonomi tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sistem ekonomi kapitalis misalnya,
sangat mengedepankan kebebasan setiap individu tanpa ada campur tangan negara.
Setiap orang diperbolehkan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan sistem
ekonomi kapitalis. Setiap individu tidak memiliki hak atas kekayaan. Semua dikuasai
oleh negara untuk kesejahteraan bersama. Di sisi lain, sistem ekonomi campuran
mencoba menggabungkan kelebihan dari kedua sistem di atas. Sistem ekonomi
campuran mengakui kebebasan individu tetapi tetap ada kontrol dari negara.
Ada satu sistem yang lebih
mengedepankan kepentingan pribadi dan kepentingan umum selama tidak
bertentangan dengan aturan syariat Islam. Sistem ini disebut juga dengan sistem
ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam memiliki sisi yang hampir sama dengan
sistem lain tetapi di sisi lain sangat berbeda dengan sistem yang ada.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa perbedaan ekonomi Islam,Kapitalis,dan Sosialis.
2.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari sistem ekonomi
Islam,Kapitalis,dan Sosialis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem ekonomi Islam
M.A. Manan (1992:19) di dalam
bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik Ekonomi Islam” menyatakan bahwa
ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi
rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide
berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan
dasar-dasar umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah yang ada
hubungannya dengan urusan ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3).
Secara sederhana bisa dikatakan,
bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada
ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah
tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma’ dan qiyas. Nilai-nilai
sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam
yang komperhensif dan telah dinyatakan Allah Swt. sebagai ajaran yang sempurna.
Karena didasarkan pada
nilai-nilai Ilahiah, sistem ekonomi Islam tentu saja akan berbeda
dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan
juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran
sosialisme. Memang, dalam beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi
antara kedua sistem tersebut, namun dalam banyak hal sistem ekonomi Islam
berbeda sama sekali dengan kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki
sifat-sifat baik dari kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas dari sifat
buruknya.
a.
Prinsip-Prinsip
Ekonomi Islam:
1. Berbagai sumber daya dipandang
sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi
dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi
Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya
akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan
masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang mulsim harus takut kepada
Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan
yang telah memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala
bentuk.
b. Ciri-ciri Ekonomi Islam:
1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang
menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
2. Syari’ah sebagai batasan untuk
memformulasi keputusan ekonomi
3. Akhlak berfungsi sebagai parameter
dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi
c.
Kelebihan sistem ekonomi Islam:
1.
Menjunjung Kebebasan Individu
Manusia
mempunyai kebebasan untuk membuat suat fteputusan yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuha nidupnya. Dengan kebebasan ini manusia dapat bebas
mengoptimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam Islam didasarkan atas
nilai-nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu kecuali
Allah. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan manusia menjadi berani dan
percaya diri.
2.
Mengakui hak individu terhadap harta
Islam
mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilikan harta hanya diperoleh
dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan Islam. Islam mengatur kepemilikan
harta didasarkan atas kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan
sikap saling menghargai dan menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang
muslim harta sekedartitipan Allah.
3.
Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam
mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang perorangan. Salah satu
penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan disebabkan karena
Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan sistem—yang dibuat manusia
sendiri—. Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang yang mempunyai jabatan
tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, hingga masyarakat terkondisikan bahwa
orang-orang yang mempunyai jabatan dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi
dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian orang yang tidak mempunyai harta dan
jabatan merasa bahwa, "Allah itu tidak adil".
4.
Jaminan sosial
Setiap
individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara: dan setiap warga negara
dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Memang menjadi tugas
dan tanggungjawab utama bagi sebuah negara untuk menjamin setiap negara, dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup". Dalam sistem
ekonomi Islam negara mempunyai tangj jawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam
guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum.
5.
Distribusi kekayaan
Islam
mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat dan menganjurkan
distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak
manusia untuk dipergunakan manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak
menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui
ketentuan-ketentuan syariah.
6.
Larangan menumpuk kekayaan
Sistem
ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan.
Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan masyarakat supaya tidak
berlebihan dalam pemilikan harta. Seorang muslim dilarang beranggapan terlalu
berlebihan terhadap harta sehingga menyebabkan ia mengunakan cara-cara yang
tidak benar untuk mendapatkannya.
7.
Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kehidupan individu
dan masyarakat saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Masyarakat akan
menjadi aktor yang dominan dalam membentuk sikap individu sehingga karakter
individu banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian juga sebaliknya,
tidak akan terbentuk karakter masyarakat khas tanpa keterlibatan dari individu-individu.
d.
Kelemahan Sistem ekonomi Islam
Dominasi pemikiran ekonomi
konvensional menjadikan ekonomi Islam belum mampu berkembang sebagaimana yang
diharapkan. Padahal ekonomi Islam berisi tuntunan dan pedoman ideal yang mampu
mengakomodir kebutuhan hidup manusia di dunia maupun di akhirat. Dengan jaminan
mayoritas penduduk di negara mustim tentunya akan mampu menerima ekonomi Islam,
tetapi perkembangan ekonomi Islam tidak semulus yang diharapkan walaupun bisa
dikatakan hal tersebut sebagai fenomena umum sebagai suatu "sistem ekonomi
baru" yang mau menanamkan pengaruhnya di tengah masyarakat yang telah lama
menerima sistem ekonomi konvensional.
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat
dilihat dari beberapa factor sebagai berikut:
1.
Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
Literatur ekonomi Islam yang
sebagian besar berasal dari teks-teks arab mau tidak mau diakuinya mengalami
perkembangan yang kurang signifikan. Sehingga menyebabkan munculnya dominasi
literature ekonomi konvensional yang saat ini mempengaruhi masyarakat bahwa
tidak ada ilmu ekonomi yang mampu menjawab masalah-masalah aktual kecuali
ekonomi konvensional. Hal ini menjadikan justifikasi bagi masyarakat untuk
mengesampingkan ide dari pengetahuan lain, seperti ekonomi Islam. Hal ini
diakibatkan adanya hegemoni literature ekonomi konvensional terhadap ekonomi
Islam, sehingga setiap prilaku kita tidak lepas dari pengaruh ekonomi
konvensional.
2.
Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
Praktek ekonomi konvensional lebih
dahulu dikenal oleh masyarakat. Masyarakat bersentuhan langsung dengan konsep
ekonomi konvensional, di berbagai bidang konsumsi, produksi, distribusi dan
lainya. Sehingga pemahaman baru sulit dipaksakan dan diterima oleh masyarakat
yang lebih dahulu beresntuhan dengan konsep ekonomi konvensional. Kita telah
mengetahui ekonomi konvensiona merupakan kepanjangan dari system ekonomi
kapitalis meskipun tidak sepenuhnya. Karena secara tersirat ekonomi
konvensional juga mengadopsi system ekonomi sosialis. Di sinilah salah satu
letak kelemahan system ekonomi Islam.
3.
Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan
system ekonomi Islam
Di beberapa Negara yang menggunakan
Islam sebagai pedoman dasar kenegaraanya ternyata belum mampu sepenuhnya
mengelola system perekonomiannya secara professional. Bahkan banyak
Negara-negara Islam di Timur Tengah yang tingkat kesejahteraanya kurang maju
jika dibandingkan dengan Negara Eropa dan Amerika.
4.
Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan
pengetahuan Eropa tidak lepas dari peranan pengetahuan Islam. Masa transformasi
pengetahuan yang terjadi pada abad pertengahan kurang dikenal oleh masyarakat.
Hal ini yang menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa pengetahuan lahir di daratan
Eropa, apalagi berbagai informasi lebih mengarahkan pada pemikiran-pemikiran
tokoh-tokoh Eropa. Karenanya lebih mengenai Adam Smith, Robert Malthus, David
Ricardo, JM Keynes dan sebagainya, dibandingkan dengan tokoh-tokoh ekonomi
Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Ubaid, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun dan
sebagainya.
Padahal mengetahui perkembangan sejarah pemikiran
ekonomi akan menimbulkan kebanggaan masyarakat terhadap tokoh-tokoh ekonomi
Islam. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi ketertarikan mereka
terhadap pemikiran tokoh-tokoh ini.
5.
Pendidikan masyarakat yang materialism's
Pengangguran di masyarakat bukan
murni cerminan perilaku malas. Tetapi, pengangguran di sini lebih banyak
disebabkan oleh dampak pemahaman masyarakat mengenai makna tentang jenis dan pendapatan/penghasilan
usaha yang belum tepat. Sementara kita harus jujur mengakui ekonomi Islam masih
belum berperanan maksimal dalam membantu mengangkat ekonomi kerakyatan. Sebagai
contoh pedagang lebih mnyukai meminjam pada rentenir di banding pada BMT yang
ada. Karena rentenir tidak memerlyukan persyaratan yang ‘ribet’, sementara BMT
atau BPRS memerlukan segudang jaminan sebagai syarat peminjaman.
Sebagai kesimpulan ekonomi Islam masih memiliki banyak
kelemahan baik dari sumber daya manusia atau tenaga ahli. Hal ini berbeda
dengan pesatnya perkembangan ekonomi kapitalis mau tidak mau kita harus
mengakuinya.
B. Sistem
Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme
adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang,
manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini
pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga
pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.Dalam perekonomian kapitalis setiap
warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang
bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang
bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai
cara.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis:
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak
pribadi
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme
pasar
3. Manusia dipandang sebagai mahluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
4. Paham individualisme didasarkan
materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
b. Kelebihan sistem ekonomi Kapitalis:
1.
Lebih efisien dalam memanfaatkan
sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
2.
Kreativitas masyarakat menjadi tinggi
karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
3.
Pengawasan politik dan social sangat
minimal, karena tenaga, waktu, dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
c. Kelemahan
sistem ekonomi Kapitalis:
1.
Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada
persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistic
2.
Sistem harga gagal mengalokasikan
sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain)
C. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis merupakan
suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan
bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
1.
Lebih
mengutamakan kebersamaan
§ Masyarakat
dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu
fiksi belaka.
§ Tidak ada
pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2.
Peran pemerintah sangat kuat
§ Pemerintah
bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
§ Alat-alat
produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3.
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
§ Pola
produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
§ Pola
produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)
b.
Kelebihan sistem ekonomi
sosialis:
1.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
2.
Pasar barang
dalam negeri berjalan lancar
3.
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4.
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5.
Jarang terjadi krisis ekonomi
c.
Kelemahan sistem ekonomi
sosialis:
1.
Mematikan inisiatif individu untuk maju
2.
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3.
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih
sumber daya
Perbedaan Konsep Ekonomi Islam, Kapitalis dan Sosialis
Konsep
|
Kapitalis
|
Islam
|
Sosialis
|
Sumber kekayaan
|
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Sumber Kekayaan alam semesta dari ALLAH SWT
|
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan
yang di peroleh nya
|
Sumber kekayayan yang kita miliki adalah titipan dari
ALLAH SWT
|
Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja
(buruh)
|
Tujuan Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan pribadi
|
Untuk mencapai ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan
akhirat
|
Ke setaraan penghasilan di antara kaum buruh
|
Tabel
di atas menerangkan 3 konsep sistem per ekonomian yaitu: Kapitalis, Islam dan
Sosialis.
Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu
sangat langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap
pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup
nya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan.
Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas
dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar
masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah
tersebut ke level yang lebih atas.
Sementara
Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di
dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan
yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai
Al-falah (makmur dan success) dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi
baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property atau
perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai
yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak
banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang
sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur
Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian).
Lain
halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat
langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua
bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis, semua
Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya
market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang
menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah
dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur
serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur
manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta alat
kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan ekonomi.
Secara umum
sietem ekonomi yang dikenal dunia ada 3, yaitu Sistem Ekonomi Kapitalis, Sistem
Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Islam.
Sistem
Ekonomi Kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Sistem
Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi
dengan campur tangan pemerintah
Secara sederhana bisa dikatakan,
bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada
ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah
tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma’ dan qiyas.
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy, Perekonomian Indonesia,
Erlangga: Jakarta
Suprayitno, Eko, Ekonomi Islam Pendekatan
Ekonomi Makro Islam dan Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
Tambunan, Tulus T.H, Perekonomian
Indonesia Beberapa Masalah Penting, Ghalia Indonesia: Jakarta,2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar